Foto : Dropshipper dan Reseller

Saat berada dalam kondisi di mana harus memilih antara menjadi dropshiper atau reseller, tidak jarang banyak orang yang sudah bingung dan bimbang akan menjatuhkan pilihannya ke mana. Kebingungan dan kebimbangan ini, muncul karena ketidaktahuan dari segi perbedaan  dropshiper dan reseller

Memang betul, kalau ada yang mengatakan menjadi dropshiper dan reseller itu pekerjaan yang mirip-mirip. tidak ada perbedaan besar. Namun, itu kalau dilihat secara sekilas saja. Kalau ditilik lebih dalam lagi, ternyata perbedaan dropshiper dan reseller punya banyak perbedaan yang mendasar juga. Lantas, apa saja yang menjadi pembeda? Berikut pembahasan dropship dan reseller.

Sebelum membahas poin perbedaan, ada baiknya membahas tentang definisi dari dropshiper dan reseller terlebih dahulu. Pengertian dropship dan reseller ya, agar yang belum pemahaman dasar, bisa mengerti dan mampu masuk ke dalam pembahasan nantinya. Mending reseller atau dropship?

Definisi Umum Tentang Dropshiper

Ada yang sudah tidak asing lagi dengan dropshiper? Bagi yang masih asing, singkatnya dropshiper adalah pihak ketiga yang bekerja sama dengan pemilik toko dan berhubungan dengan calon pembeli. Masih belum paham? Berikut adalah analoginya.

Semisal ada sebuah keran air yang bertujuan untuk mengalirkan air menuju ke ember. Namun, ember tersebut terletak jauh dengan keran. Dibutuhkanlah selang untuk membantu mengalirkan air dari keran menuju ember. 

Keran air adalah toko penyedia barang, ember adalah calon pembeli, dan selang adalah pihak ketiga yang dalam hal ini adalah dropshiper. Itulah yang dinamakan dengan pihak ketiga dalam aktivitas jual beli. Dropshiper bertugas sebagai perantara pembantu kelancaran dalam marketing toko utama dan kelancaran pemesanan pembeli ke toko penyedia barang.

Definisi Umum Tentang Reseller

Reseller sebenarnya apa? Apakah ia sama dengan penjual kaki lima pada umumnya? Baik, pertanyaan yang sangat menarik, bila ada yang melontarkannya.

Reseller bisa juga dibilang mirip dengan penjual kaki lima pada umumnya. Hanya saja, reseller lebih meluas dengan mengandalkan kemudahan teknologi komunikasi zaman sekarang. 

Reseller adalah usaha seseorang untuk mendapatkan laba lewat membeli barang dengan harga jual rendah kemudian dijual kembali dengan menaikkan harga jual barang tersebut. Selisih harga akan masuk ke kantong reseller sebagai laba atau keuntungan.

Nah, bila sudah mengetahui perbedaan dropshiper dan reseller, sudah bisa masuk ke dalam perbedaan dari keduanya.

1. Perbedaan Antara Reseller dan Dropshiper Ditilik dari Modalnya

Perbedaan dropship dan reseller perihal modal Bahas modal. Sebenarnya, lebih banyak mana modalnya, reseller atau dropshiper? Kalau diperhatikan, jelas saja reseller membutuhkan banyak modal.

Dikarenakan reseller harus menyetok sendiri barang. Berbeda dengan dropshiper yang hanya tinggal menjual saja barang dari toko penyedia. Biaya untuk menjadi seorang dropshiper hanya berpusat pada kuota, pulsa, dan biaya transportasi lainnya. Jauh berbeda dengan reseller yang harus menyediakan barang dengan modal sendiri yang kemudian dijual kembali.

2. Perbedaan Antara Reseller dan Dropship Ditilik dari Cara Kerjanya

Untuk cara kerja, sudah mendapat bayangan lewat pengertian dropshiper dan reseller itu sendiri.

Cara kerja dropshiper cukup efisien. Cukup mempromosikan barang dan pandai merangkul calon pembeli. Adapun reseller ia berjualan dengan barang yang memang sudah disediakan sebelumnya. Ketika mendapat calon pembeli, uang langsung masuk ke kantong reseller.

3. Pembeda Antara Reseller dan Dropship Ditilik dari Profitnya

Nah, untuk soalan ini, perbedaan dropship dan reseller dalam ketersediaan barang dan keuntungan cukup menarik untuk dibahas. Mana yang lebih tinggi? Tentu saja menjadi reseller. Soalnya, bila membeli barang dengan harga jual rendah dalam artian modal yang dikeluarkan untuk membeli barang rendah kemudian menjual kembali dengan harga jual tinggi, di situlah keuntungan besar yang reseller dapat.

Beda cerita kalau dropshiper. Sulit baginya untuk mendapat keuntungan sebesar reseller. Pasalnya, keuntungan dari pemesanan tidak sebanyak reseller. Kalau pun banyak, itu tidak bersih karena masih harus berbagi lagi dengan pemilik toko.

4. Perbedaan Reseller dan Dropship Ditilik dari Resikonya

Perbedaan dropship dan reseller dari segi waktu pengiriman resiko sebagai dropshiper itu ketika barang tidak tersedia di supplier. Mau tidak mau, dropshiper harus menolak pesanan dan bukan tidak mungkin ia harus berhenti bekerja sementara sampai barang tersedia kembali.

Adapun resiko reseller, ia sama dengan berdagang. Kalau barang tidak laku, maka buntung—rugi—yang didapat.

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai Perbedaan Dropshiper atau Reseller, Semoga bermanfaat!

Share.